Sabtu, 12 November 2011

EMPAT UNSUR ADA DALAM TUBUH MANUSIA


Dalam keterangan di atas kita kini akan membahas empat unsure itu yang ada pada manusia. Ia akan menjadi bahan pelengkap dalam tubuh manusia. Maka manakala kurang salah satu dari padanya, maka tiadalah jadi sempurna kejadian manusia.
a. Amarah dari unsur api
b. Kemauan dari unsur angin
c. Cita-cita dari unsur air
d. Sabar dari unsur bumi

Untuk menyelidiki lebih lanjut dapat dibuktikan secara objektif pada manusia adanya.
a. Telinga dari unsur api
b. Mata dari unsur air
c. Hidung dari unsur angin
d. Mulut dari unsur tanah

Telinga dari unsur api, karena dia orang mudah tersinggung perasaannya, lantaran mendengar cemoohan, celaan, makian dan sindiran. Orang lekas menjadi marah jika kena hasutan dan sindiran, umpatan kata-kata yang menyakitkan hati. Sebaliknya orang menjadi lembut hatinya, berkurang amarahnya, jika mendengar kata-kata yang baik, sopan, merendah dan menyenangkan. Api akan menjadi padam bila disiram air.
Mata adalah unsur air, air sifatnya adil. Air dapat dibuat ukuran, misalnya tukang kayu atau tukang batu untuk mendirikan rumah biasanya menggunakan “waterpas” yang menjadi ukuran miring atau datar. Bukankah dengan melihat sinar mata seorang dapat kita mengetahui orang itu membenci atau mencintai kita. Dapat kita meraba-raba seorang wanita (bukan porno aksi), benci atau cinta setuju atau tidak dari sinar matanya. Dapat kita memperhatikan sinar mata seorang penjahat atau orang baik dari sinar matanya. Suatu pengaduan dan laporan tidak dapat diterima begitu saja, jika belum dapat dibuktikan dan dilihat mata. Tidak dapat diakui sah keterangan atau pengakuan seorang jika belum disaksikan oleh saksi mata. Mengapa..? Karena mata itu unsur air.

Hidung adalah unsur angin. Ia adalah alat penciuman. Alat penunjuk adanya bau-bauan. Dengan dia orang jadi mengetahui adanya bau wangi, bau busuk, hanyir, tengik dan sebagainya. Udara adalah sebagian daripada angin yang tidak bergerak. Dan udara dapat menyebarkan bau-bauan, dan kemudian ditngkap oleh hidung, lantaran hidung ini adalah unsur angin.

Mulut adalah unsur tanah. Mulut sifatnya sma denagan tanah. Ia selalu menerima apa saja yang dating kepadanya, dan tidak ditolaknya. Coba perhatikan. Tiap-tiap mahkluk yang mati; manusia, binatang, daun-daunan, kayu-kayuan, bila jatuh ke tanah apalagi dipendam di dalam tanah, diterima oleh tanah, dan lama-lama akan menjadi tanah. Demikian sifat mulut manusia. Sejak melek matanya, sedari pagi sampai sore, sampai ia mau masuk tidur, cobalah perhatikan berapa macam benda yang masuk di mulutnya (kecuali yang berpuasa); nasi, ikan, daging, sayur-sayuran, air kopi, air the, asap rokok dan sebaginya ini menunjukkan bukti bahwa mulut itu adalah unsure tanah.

Itulah keempat unsur tadi yang menjadi bahan pelengkap bagi tubuh manusia, dan andaikata kurang salah satu daripadanya, berarti tidak sempurna lagi keadaan manusia. Sebagaimana kita ketahui bahwa tanah itu adalah tempat bercocok tanam. Bertanam padi, menanam cabe dan sebagainya. Jika orang bertanam bibit padi maka yang tumbuh sudah tentu tanaman padi, bila orang menanam bibit cabe maka akan tumbuh tanaman cabe. Dan belum ada kejadian orang menanam bibit padi, lalulalu jadi tanaman cabe dan sebaliknya…….

Demikian pula mulut manusia, jika digunakan untuk menyebar kebaikan di tengah manusia, maka kebaikan pula yang akan tumbuh di tengah-tengah manusia. Dan andaikata jika disebarkan fitnah dan hasutan di tengah-tengah manusia, maka kekacauan dan keonaran yang akan tumbuh, sebagaiman pepatah arab mengatakan: “Mendapat bahaya seorang, dari karena lidah. Akan naik derajat seorang dari karena tutur katanya yang bagus. Misalnya seorang pedagang, dagangannya jadi laris dan cepat laku karena propagandanya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar