Sabtu, 12 November 2011

SITUASI DUNIA ZAMAN KINI



Coblah kita perhatikan situasi dunia zaman kini! Di abad yang kedua puluh di abad yang dikatakan modern atau kata orang sekarang zaman kemajuan. Orang kaya tidak sedikit, tapi orang miskin tetap terlantar. Banyak orang di kota-kota besar yang tidur di kolong jembatan atau gi gerbong kereta api tua, atau bikin gubuk dari karton bekas di pinggir kali. Tidur anak-beranak disitu meskipun berulang-ulang diadakan pembersihan, tapi berulang mereka kembali lagi datang menempati tempat itu. Lama kelamaan pemandangan seperti itu sudah dianggap biasa saja. Jadi orang tidak perlu takjub dan heran.

Tiap tahun tidak sedikit hasil zakat fitrah di bagikan kepada mereka orang gelandangan, di ibu kota, hal itu cuma sekedar menggembirakan hati mereka menjelang lebaran Idul Fitri. Tetapi untuk menolong dan merubah nasib mereka untuk kembali kepada manusia yang wajar belum mampu dalam pelaksanaanya, inilah suatu problema yang sukar diatasi, dan belum dapat diperbaiki. Terjadilah suatu pemandangan yang kontradiksi. Yang miskin tetap hidup dalam kemiskinan, yang kaya hidup berlebih-lebihan. Inilah zaman akhir di mana harta-benda melimpah-limpah.

Kemudian kata hadits, harta warisan menjadi perebutan. Seorang bapak yang kaya raya, meninggalkan banyak harta, kemudian harta warisan itu jadi rebutan para ahli warisnya, hingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Suami-suami kini sudah tunduk kepada istri. Biasanya istri yang mengurus anak-anaknya di rumah. Tapi kini jadi terbalik. Suami mengurus anak-anaknya, sang istri bekerja mencari nafkah. Hal ini sudah tidak aneh lagi pada jaman sekarang. Tidak kurang orang hidup dengan anak istrinya, tapi ibu-bapaknya hidup sengsara, pergi meminta-minta belas kasihan orang, guna mencari sesuap nasi. Kaum wanita zaman kini tidak mau ketinggalan zaman katanya, ingin turut bekerja di segala bidang, bersama kaum laki-laki. Inilah emansipasi. Wanita harus maju.

Kaum wanita masa kini sudah dapat menggantikan kedudukan atau jabatan orang laki-laki, menjadi menteri, menjadi lurah, menjadi inspektur polisi, menjadi sopir taksi, menjadi hakim, menjadi kondektur, menjadi dalng wayang kulit, menjadi pemain music, sampai menjadi pemain sepak bola. Kalau dulu wanita menjadi penyayi dan penari, tapi kini kaum wanita itu juga yang jadi pemimpinnya. Dan banyak lagi hal-hal yang dianggap tidak pantas bagi kaum wanita seperti menjadi sopir taksi atau tukang cukur rambut, maka kini sudah dianggap biasa.

Kemudian kata Nabi S.A.W. wanita di zaman akhir “Al-aariyaat wal Ghoofilaat” bertelanjang dan lupa malu. Memang benar, maksudnya bukan sengaja bertelanjang di jalan raya. Tidak! Wanita-wanita itu sengaja disuruh bertelanjang dengan membuka pakaiannya sedikit demi sedikit sampai bertelanjang sama sekali. Itulah yang di namakan “Streep tees”. Mereka berbuat begitu adalah untuk memenuhi kehendak kaum laki-laki. Menari telanjang dan ditonton beramai-ramai oleh kaum laki-laki di tempat-tempat tertentu, dengan mendapat bayaran yang mahal. Beginilah keadaan wanita zaman sekarang. Dimana-mana negeri, di kota-kota besar. Umum semua mengetahui. Sekali lagi kami katakan, tidak semua wanita mau berbuat begitu.

Jadi jelasnya,bukan saja kaum wanita zaman sekarang senang memamerkan cara berpakaian atau perhiasan, bahkan memamerkan keadaan bentuk tubuhpun dalam keadaan polos, tidak malu-malu lagi. Saudara tidak usah jadi panik atau sakit kepala memikirkan keadaan wanita zaman sekarang. Karena inilah dia suatu tanda-tanda kiamat akan tiba, sebagaimana Nabi katakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar